Singapura menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini. Kenaikan dilakukan setelah ekonomi negara tetangga RI itu melampaui ekspektasi pada kuartal kedua (Q2) 2024.
Dimuat Trading Economics, data terbaru Selasa (13/8/2024) menunjukkan ekonomi Singapura tumbuh sebesar 2,9% (yoy) dari April ke Juni. Di Q1 2024, ekonomi tumbuh 3%.
Pertumbuhan PDB pada kuartal kedua terutama didorong oleh sektor perdagangan grosir, keuangan dan asuransi, serta informasi dan komunikasi. Sementara sektor manufaktur masih menyusut, karena kontraksi tajam dalam ouput farmasi.
Sementara itu, elektronik kembali tumbuh, didukung oleh permintaan yang kuat untuk chip terkait ponsel pintar, PC, dan AI. Namun permintaan untuk chip otomotif dan industri tetap lemah
Sementara itu, sektor yang berhadapan dengan konsumen seperti perdagangan eceran dan sektor jasa makanan dan minuman juga menyusut. Ini sebagian karena peningkatan perjalanan keluar oleh penduduk setempat.
Meski begitu, pertumbuhan Q2 memunculkan optimisme perkiraan PDB 2024 secara keseluruhan. Negeri Kota itu menargetkan ekonomi tumbuh menjadi 2% hingga 3% tahun ini, dari sebelumnya 1%-3%.
“Secara keseluruhan, prospek permintaan eksternal Singapura diperkirakan akan tetap kuat hingga akhir tahun,” kata Kementerian Perdagangan (Kemendag) Singapura, seperti dilansir AFP.
“Kemungkinan hambatan mungkin terjadi karena konflik geopolitik dan perdagangan serta kondisi keuangan yang lebih ketat yang dapat memicu volatilitas pasar atau kerentanan laten dalam sistem perbankan dan keuangan,” tambah badan negara itu.
Kinerja ekonomi Singapura acap kali dilihat sebagai barometer lingkungan global. Ini karena ketergantungannya pada perdagangan internasional.