
Pelabuhan-pelabuhan pintar China saat ini mengoptimalkan perkembangan teknologi agar perdagangan ekspor-impor global yang melalui negara tersebut lebih cerdas dan hijau.
Xinhua melaporkan, Jumat, salah satu pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Yantai di Provinsi Shandong, China bagian timur, yang sudah menggunakan kendaraan otonom dalam operasi sehari-hari, salah satunya kendaraan berpemandu otomatis segala ,edan (All-Terrain Automated Guided Vehicles/AT-AGV).
“Bayangkan AT-AGV seperti mesin capit raksasa. Kendaraan itu dilengkapi dengan deteksi dan pengukuran cahaya (Light Detection and Ranging/LIDAR) serta radar gelombang milimeter. AT-AGV dapat mendeteksi kendaraan dan medan, sehingga memungkinkan perencanaan otonom yang aman, pelacakan jalur yang tepat, dan pemuatan yang akurat dalam berbagai skenario,” ujar Direktur Pusat Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Pelabuhan Yantai, Chen Weiru.
Kendaraan-kendaraan cerdas tersebut merupakan bagian dari transformasi besar-besaran yang tengah dilaksanakan di pelabuhan-pelabuhan di seluruh China.
Hal itu untuk menghadapi lonjakan volume ekspor, terutama produk “trio baru”, yakni kendaraan listrik (electric vehicle/EV), produk sel surya (fotovoltaik), dan baterai lithium-ion.
Pelabuhan-pelabuhan seperti Yantai pun mulai mengandalkan akal imitasi (artificial intelligence/AI), internet of things (IoT), dan otomatisasi untuk mengatasi keterbatasan ruang dan tenaga kerja.
Pelabuhan Yantai, yang merupakan basis logistik kendaraan utama di China sekaligus gerbang utara untuk pengiriman besar-besaran kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) dan kendaraan mesin konstruksi, telah menerapkan sistem logistik pintar yang memanfaatkan AI dan robot untuk memindahkan kendaraan secara otonom dari dermaga ke kapal, sehingga meningkatkan efisiensi tanpa perlu memperluas infrastruktur fisik.
“Kami telah mencapai operasi pintar yang mencakup seluruh proses, mulai dari penanganan, pemindahan ke lokasi penyimpanan, hingga pengiriman,” ujar Direktur Teknis di perusahaan logistik roll-on/roll-off (ro-ro) Pelabuhan Yantai, Wang Yi.
Menurut Wang, langkah itu memangkas kebutuhan tenaga kerja manusia hingga 60 persen sekaligus meningkatkan efisiensi hingga 20 persen, semuanya dijalankan dengan energi ramah lingkungan.
Komitmen ramah lingkungan yang diterapkan Pelabuhan Yantai lebih dari sekadar otomatisasi.