Burger McDonalds Diduga Tercemar E.Coli, Begini Gejala Penderitanya

A McDonald's sign is displayed outside the fast food restaurant in Wheeling, Ill., Thursday, April 9, 2020. McDonald's executives took pay cuts as the coronavirus pandemic caused March sales to plunge. (AP Photo/Nam Y. Huh)

Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan bahwa Hamburger Quarter Pounder oleh McDonald’s telah menelan satu korban jiwa dan menyebabkan puluhan orang sakit di 10 negara bagian, Selasa (22/10/2024).

Melansir dari Reuters, para pejabat setempat mengungkapkan bahwa salah satu menu McDonald’s paling populer itu diduga berkaitan dengan wabah E. coli. Akibatnya, 49 orang sakit dan 10 di antaranya dirawat di rumah sakit. Sebagai catatan, sebagian besar penyakit dilaporkan di Colorado dan Nebraska.

Selain Colorado, CDC mengatakan kelompok kecil yang terdiri dari beberapa orang jatuh sakit setelah memakan Quarter Pounder berasal dari Nebraska, Utah, Wyoming, Kansas, Missouri, Oregon, Iowa, Wisconsin, dan Montana dengan masing-masing mengalami satu penyakit.

Dilaporkan, strain yang terkandung di dalam hamburger tersebut adalah E. coli O157:H7. Strain tersebut dapat menyebabkan penyakit serius dan merupakan sumber wabah pada 1993 silam yang menewaskan empat anak setelah memakan hamburger setengah matang di restoran Jack in the Box.

Menurut CDC, sejumlah pihak korban melaporkan bahwa mereka sempat makan di McDonald’s sebelum sakit. Bahkan, sebagian besar di antaranya mengaku makan Hamburger Quarter Pounder.

CDC mengungkapkan, bahan spesifik yang terkait dengan penyakit tersebut belum diidentifikasi. Namun, para penyelidik berfokus pada bawang bombay segar dan daging sapi segar yang digunakan sebagai bahan utama hamburger.

“Temuan awal dari investigasi menunjukkan bahwa sebagian penyakit mungkin terkait dengan bawang bombay yang digunakan dalam Quarter Pounder dan bersumber dari satu pemasok yang melayani tiga pusat distribusi,” kata Kepala Rantai Pasokan McDonald’s Amerika Utara, Cesar PiƱa dalam sebuah pernyataan, dikutip Rabu (23/10/2024).

Pengacara keamanan pangan AS, Bill Marler yang mewakili korban dalam wabah Jack in the Box, mengatakan bahwa bawang bombay telah dikaitkan dengan wabah E. coli O157:H7. Menurut Marler, kontaminasi daging sapi justru lebih jarang terjadi berkat langkah-langkah keamanan pangan.

Sementara investigasi berlanjut, McDonald’s telah melapor kepada CDC bahwa pihaknya sudah tidak menggunakan bawang bombay dan daging sapi secara proaktif untuk Hamburger Quarter Pounder di gerai yang berlokasi di negara bagian terdampak.

Dalam sebuah pernyataan, McDonald’s menegaskan telah meniadakan menu Hamburger Quarter Pounder untuk sementara waktu dari restoran-restoran di daerah yang terkena dampak, termasuk Colorado, Kansas, Utah, dan Wyoming.

Sebagai informasi, gejala E. Coli yang wajib diketahui adalah kram perut parah, diare, dan muntah. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan mulai merasa sakit dalam tiga atau empat hari setelah makan atau minum sesuatu yang mengandung bakteri tersebut. Namun, penyakit dapat mulai terjadi mulai satu hingga 10 hari setelah terpapar.

https://concursonacionaldetarantas.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*