
Penulis Dee Lestari berpose menujukan buku Tanpa Rencana di Antara Heritage Center, Jakarta, Kamis (28/11/2024). ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti/am.
Penulis novel Dewi Lestari atau yang akrab disapa Dee Lestari mengatakan bahwa imajinasi merupakan modal besar bagi para kreator untuk terus membuat karya yang beraneka ragam.
“Imajinasi itu modal dan kunci (untuk menulis), walaupun tentu di luar itu, ada disiplin. Kalau hanya mengkhayal saja dan tidak punya disiplin, tidak akan jadi apa-apa juga. Itu salah satu kunci besar untuk setiap kreator,” kata Dee saat berkunjung ke ANTARA Heritage Center (AHC) di Jakarta, Kamis (28/11).
Dee mengatakan imajinasi sangat berguna bagi para konten kreator, khususnya dalam hal menulis fiksi. Daya berimajinasi dapat diasah dengan memperbanyak membaca buku.
Pelantun lagu “Malaikat Juga Tahu” itu menyebut membaca buku dapat membantu seseorang membangun alam imajinasi di benak seseorang.
“Ini berbeda dengan menonton film. Kalau nonton film, kita sudah dikasih ada audio ada visual. Sedangkan kalau dari buku, kita cuma dapat teks lalu kita harus generate atau menciptakan alam di benak kita, jadi ada upaya yang aktif,” kata wanita yang kerap disapa Ibu Suri itu.
Upaya lain yang dapat dilakukan yakni memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk melamun. Dari pengalamannya, Dee mengatakan melamun akan membantu banyak ide datang dengan sendirinya.
Kemudian, usahakan agar tidak terdistraksi oleh media sosial dan coba untuk berdamai dengan rasa bosan.
“Mari dealing dengan kebosanan dan diri kita sendiri,” ucapnya.
Selain itu, ia menilai bahwa berimajinasi berbeda dengan berkhayal. Berimajinasi merupakan sebuah mekanisme survival di mana seseorang membayangkan skenario agar hidupnya menjadi lebih lancar dan lebih baik. https://onlineblog.id