
Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Vinda Damayanti Ansjar saat memberikan sambutan dalam acara Awarding Night Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia” di Ballroom Pegadaian, Jakarta pada Kamis (5/12/2024). (ANTARA/Farika Khotimah)
Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Vinda Damayanti Ansjar menekankan pentingnya peran bank sampah dalam mencapai target pengurangan sampah di Indonesia pada tahun 2025.
Dalam sambutannya pada acara “Awarding Night Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia” di Ballroom Pegadaian, Jakarta, Kamis malam, Vinda menekankan bahwa bank sampah menjadi ujung tombak dari upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Bank sampah memegang peranan yang sangat penting dan menjadi ujung tombak dari upaya-upaya pengurangan sampah,” kata dia.
Vinda mengatakan bahwa salah satu kebijakan strategis nasional adalah pengurangan sampah sebesar 30 persen pada tahun 2025, namun saat ini rata-rata pemerintah daerah baru mencapai 11 persen. Provinsi DKI Jakarta menjadi satu-satunya yang hampir mendekati target tersebut dengan pencapaian 28 persen.
Meskipun data menunjukkan ada sekitar 20 ribu bank sampah di seluruh Indonesia, hanya sebagian kecil yang aktif. Vinda menyoroti kurangnya kapasitas pengelolaan di banyak bank sampah, terutama yang dikelola oleh ibu rumah tangga.
“Kebanyakan pengelola bank sampah adalah ibu-ibu rumah tangga, yang sering kali kesulitan dalam pengelolaan sampah secara efisien dan negosiasi harga jual sampah,” katanya menjelaskan.
Dalam kesempatan ini, Vinda juga memberikan apresiasi besar kepada PT Pegadaian Indonesia dan Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (Forsepsi) atas konsistensi mereka dalam menyelenggarakan program-program pengelolaan sampah, khususnya pembinaan bank sampah.
“Forsepsi ini sangat mendorong ibu-ibu pengelola bank sampah untuk lebih giat mengelola sampah. Kami berharap bank sampah tidak hanya berfungsi untuk mengumpulkan sampah, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dari sumbernya,” kata Vinda.
Ia menekankan filosofi bank sampah yang seharusnya bukan hanya tentang pengumpulan sampah, tetapi juga menjadi alat perubahan budaya pengelolaan sampah.
“Edukasi kepada masyarakat tentang pemilahan sampah adalah inti dari filosofi bank sampah,” ujarnya. https://scrittorincorso.net