PT Rukun Raharja, Tbk (RAJA) mencatat peningkatan pendapatan sebesar 37,9%secara tahunan (yoy) menjadi US$ 189,660 juta pada kuartal III-2024. Hal ini didorong oleh pertumbuhan volume penjualan gas dan kenaikan kontribusi dari transmisi gas dari jaringan pipa Perawang, Riau.
Kontribusi positif juga berasal dari investasi strategis Perseroan di Blok Jabung, yang memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan. Kinerja ini turut tercermin pada kenaikan laba bersih sebesar 10% (yoy) menjadi US$ 22,1 juta, yang didukung upaya efisiensi operasional dan pengelolaan biaya yang optimal.
Seperti diketahui, pada tahun 2024, Perseroan mengalokasikan belanja modal (Capex) sebesar US$110juta. Hingga akhir kuartal III-2024, realisasi Capex hanya mencapai US$ 7 juta atau sekitar 7% dari total alokasi.
Penyerapan Capex ini sesuai dengan strategi Perseroan. Di mana sebagian besar pengeluaran Capex direncanakan untuk direalisasikan pada kuartal IV-2024.
Pada akhir 2024 Perseroan juga akan melakukan divestasi saham di PT Raharja Energi Cepu (RATU) melalui penawaran umum perdana (IPO). Langkah ini diperkirakan akan menghasilkan pendanaan sebesar Rp 406 miliar.
Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi menjelaskan dana dari IPO dan sisa Capex akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek strategis yang sedang berjalan. Termasuk penyelesaian Proyek Pembangunan Pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda dan Pembangunan Fasilitas Kompresor Gas di Sulawesi Selatan.
Selain itu, Perseroan juga mengalokasikan dana untuk percepatan studi kelayakan pengembangan LNG Terminal di Provinsi Banten serta LNG Plant di Kalimantan Utara dan Papua Barat. Hasil studi kelayakan ini akan menjadi dasar pengambilan keputusan untuk memulai konstruksi proyek-proyek tersebut pada 2025-2026.
“Dengan komitmen terhadap keberlanjutan, Perseroan terus memperkuat kontribusinya terhadap ketahanan energi nasional melalui berbagai inisiatif strategis. Perseroan juga berkomitmen mendukung penerapan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dengan mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam setiap langkah bisnisnya,” ungkap dia dikutip Senin (30/12/2024).
“Melalui diversifikasi portofolio energi, efisiensi operasional, dan investasi pada energi bersih, Perseroan tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga mendukung transisi energi nasional menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” pungkas dia.