Pertumbuhan ekonomi RI di kuartal III melambat, hanya 4,95%. Dewan Ekonomi Nasional (DEN) memberikan masukan kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai upaya mengamankan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2024.
Hal ini diungkapkan Wakil DEN Mari Elka Pangestu, usai rapat terbatas seluruh Anggota DEN termasuk Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Selasa (5/11/2024). Dalam rapat itu Mari
Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Istana Negara, Selasa (5/11/2024). Pembahasan terkait upaya pengamanan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV.
“Karena kuartal III kan angkanya sudah diumumkan, sedikit di bawah 5%. Jadi bagaimana supaya di kuartal IV ini kita bisa melakukan langkah-langkah untuk menjaga pertumbuhan di kuartal IV,” kata Mari Elka kepada wartawan.
Beberapa rekomendasi yang diberikan terkait upaya menjaga daya beli kelas menengah. Sebabnya pada kuartal III dinilai cukup lemah dan menjadi penyumbang melambatnya ekonomi RI di kuartal IV. Bahkan menurutnya terendah dalam 13 tahun terakhir.
“Jadi ini menjaga daya beli itu salah satu rekomendasi yang kita sampaikan,” katanya.
Kemudian rekomendasi yang diberikan juga bagaimana mengoptimalkan belanja pemerintah, supaya bisa menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Sedangkan untuk jangka menengah juga diberikan rekomendasi untuk melakukan perbaikan iklim investasi.
“Tentunya untuk tumbuh lebih tinggi kita memerlukan investasi,” katanya.
Adapun upaya riil untuk mendongkrak daya beli, Mari Elka mengatakan rekomendasi yang diberikan adalah program stimulus. Seperti Bantuan Langsung Tunai.
“Seperti BLT, Ini kan masalahnya harga pangan relatif masih tinggi, dan kita khawatir inflasi bisa meningkat, kalau harga minyak dunia meningkat. Dan yang penting kelihatannya dari semua angka itu daya beli melemah,” katanya.
Selain itu Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral ini juga bercerita dalam rapat juga memberikan usulan terkait pemberian bantuan kepada kelas menengah.
“kalau di tingkat bawah kan sudah ada Bansos, ada BLT Ini bagaimana mengatasi yang di kelas menengah ini. Itu nanti mungkin sedang dibahas lah, kira-kira programnya seperti apa,” tuturnya.