Pekan depan, pasar finansial akan bergerak mengikuti data dan kebijakan dari berbagai ekonomi dunia. Sentimen yang datang dari China dan Amerika Serikat, serta pidato pejabat The Fed, akan menjadi penggerak utama. Melansir dari The Economic Outlook, kita lihat lebih dekat perkembangan yang akan memengaruhi pasar dari tanggal 30 September hingga 6 Oktober 2024.
Senin, 30 September 2024
China memulai langkahnya dengan laporan NBS Manufacturing PMI. Dengan angka 49.1 di bulan sebelumnya, ekonomi terbesar Asia ini tampaknya belum sepenuhnya bangkit. Di sisi lain, PMI Non-Manufacturing, meski sedikit melemah, tetap kokoh di zona ekspansi pada 50.3. Sentimen pasar mungkin berharap pada stabilitas General PMI dan Caixin Manufacturing PMI, yang memberi secercah harapan dengan konsensus mendekati 50.4. Ini adalah pertempuran antara realitas dan harapan di negeri Tirai Bambu.
Sementara itu di AS, Chicago PMI diperkirakan kembali menunjukkan pelemahan di sektor manufaktur dengan konsensus di angka 46.1. Ini akan memberikan sinyal penting terkait aktivitas ekonomi AS menjelang data yang lebih besar di hari-hari berikutnya.
Selasa, 1 Oktober 2024
Fokus utama di AS akan tertuju pada pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, yang sering kali memberikan petunjuk arah kebijakan moneter selanjutnya. Dengan pasar yang waspada terhadap potensi perubahan suku bunga, setiap kalimat dari Powell akan sangat diperhatikan.
Tak ketinggalan, Indonesia menghadirkan S&P Global Manufacturing PMI yang tampaknya terus berjuang di bawah garis 50, dengan angka terakhir di 48.9. Apakah ada harapan pemulihan atau sekadar janji kosong? Sementara itu, data inflasi Indonesia akan menjadi barometer penting. Dengan tingkat inflasi YoY pada 2.12%, stabilitas harga tetap menjadi perhatian utama. Akankah bulan ini membawa kejutan di tengah perlambatan ekonomi global?
Rabu, 2 Oktober 2024
Hari ini diawali dengan data cadangan minyak AS yang mungkin menentukan harga minyak dunia. API Crude Oil Stock Change pada 27 September akan mengungkap apakah stok minyak terus berkurang, memberi tekanan pada harga energi global. Beberapa pidato pejabat The Fed di kemudian hari menambah lapisan kompleksitas, menyiapkan pasar untuk kejutan lebih lanjut.
Kamis, 3 Oktober 2024
Dari AS, kita mendapat data pemutusan hubungan kerja (Challenger Job Cuts) yang terus mengindikasikan tantangan di pasar tenaga kerja. Meskipun job cuts mengalami penurunan, tingkat pengangguran masih tinggi. Di samping itu, klaim pengangguran awal dan klaim berkelanjutan akan menguji ketahanan pasar tenaga kerja AS.
Jumat, 4 Oktober 2024
Hari ini adalah klimaks dari pekan sentimen dengan rilis data Non-Farm Payrolls AS. Konsensus berada di angka 142K, menandakan potensi perlambatan di sektor pekerjaan. Tingkat pengangguran yang diproyeksikan stabil di 4.2%, serta pertumbuhan gaji per jam yang diantisipasi melemah, menjadi penentu apakah Federal Reserve akan melunak di pertemuan berikutnya.
Secara keseluruhan, pekan depan dipenuhi oleh data ekonomi penting yang akan memengaruhi sentimen pasar global. Dari pertumbuhan manufaktur di China hingga data tenaga kerja di AS, investor akan fokus pada bagaimana data ini membentuk prospek ekonomi dan kebijakan moneter ke depan.