
Sebuah kebakaran hebat melanda pabrik kostum Maximus, yang berperan penting dalam persiapan Karnaval Rio de Janeiro, acara tahunan terbesar Brasil.
Wali Kota Rio de Janeiro, Eduardo Paes, mengatakan insiden tragis ini menyebabkan 21 orang luka-luka, dengan 10 di antaranya dalam kondisi kritis,
Para pekerja di pabrik tersebut sedang berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan pembuatan kostum bagi beberapa sekolah samba, yang akan berparade dalam acara tahunan spektakuler itu. Namun, kini, sebagian besar hasil kerja keras mereka hancur oleh api.
Menurut laporan pihak berwenang, kebakaran terjadi di salah satu lantai pabrik yang menyimpan banyak bahan mudah terbakar. Kepala pemadam kebakaran, Kolonel Luciano Pacheco Sarmento, mengungkapkan bahwa kondisi kerja di pabrik ini tergolong “tidak layak”, dengan banyak pekerja yang memilih tidur di tempat kerja untuk menghemat waktu dan biaya perjalanan.
“Mereka tidak diwajibkan tidur di sini, tetapi banyak yang tinggal jauh, jadi mereka memilih untuk menghindari membuang waktu dan uang untuk bolak-balik,” ujar José Ricardo Braz Santos, seorang petugas kebersihan berusia 42 tahun yang selamat dari kebakaran itu, dikutip dari AFP, Kamis (13/2/2025).
Kementerian Tenaga Kerja Brasil telah mengumumkan penyelidikan resmi terhadap kondisi kerja di pabrik tersebut, yang kini menjadi sorotan publik karena standar keselamatan yang rendah.
Menurut Departemen Pemadam Kebakaran Rio de Janeiro, kebakaran terjadi pada Rabu (12/2/2025) di gedung tempat produksi kostum yang akan digunakan dalam karnaval. Api menyebar dengan cepat, membuat pekerja panik dan kesulitan menyelamatkan diri.
Sebanyak 56 kendaraan pemadam kebakaran dan 136 petugas dikerahkan untuk memadamkan api serta mengevakuasi para pekerja. Butuh waktu berjam-jam sebelum api berhasil dipadamkan, tetapi risiko bangunan runtuh masih tinggi.
Juru bicara pemadam kebakaran, Mayor Fabio Contreiras, mengatakan bahwa gedung tersebut tidak memiliki sertifikat kelayakan dari departemen pemadam kebakaran.
“Bangunan ini tidak memiliki sertifikat persetujuan. Ada banyak kostum dan material yang berhasil kami selamatkan, tetapi sebagian besar hancur,” ungkapnya.
Kebakaran di pabrik Maximus bukan pertama kalinya Rio de Janeiro mengalami musibah serupa menjelang Karnaval. Pada tahun 2011, kebakaran besar menghancurkan kompleks Samba City, tempat penyimpanan kostum dan perlengkapan karnaval, menyebabkan kerugian jutaan dolar dan memusnahkan persiapan selama delapan bulan.
Meskipun tragedi ini merupakan pukulan berat, semangat Karnaval Rio tetap kuat. Para peserta berjanji untuk bangkit kembali, memastikan bahwa festival tetap berlangsung dengan kemegahan yang telah menjadi ikon global.
“Karnaval adalah jantung Rio. Kami akan menemukan cara untuk melanjutkan,” kata seorang anggota Liga RJ.
Dengan perayaan hanya tinggal beberapa minggu lagi, komunitas samba kini berpacu dengan waktu untuk mengganti kostum yang terbakar dan memastikan bahwa Karnaval Rio 2024 tetap menjadi perayaan yang spektakuler.