Indonesia telah tampil menjadi salah satu ekonomi besar dunia dan terbesar di ASEAN. Hal ini pun membawa optimisme terhadap cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa tercapai.
Apalagi Indonesia terbukti telah berhasil menjalani proses pemilu demokratis yang mampu menjaga kestabilan politik di awal tahun ini. Usai terpilihnya pemerintahan yang baru, perhatian tertuju pada kebijakan ekonomi dalam mewujudkan pertumbuhan Indonesia yang lebih tinggi, konsisten, dan berkualitas di bawah kepemimpinan baru.
Melalui kebijakan ekspansif, terutama kebijakan fiskal, Indonesia diyakini mampu mewujudkan momentum pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan kisaran saat ini sebesar 5%-6%.
Bidang-bidang transformasi struktural seperti hilirisasi komoditas, pemindahan ibu kota, serta respons terbuka terhadap proyek-proyek berbasis investasi telah membuahkan hasil dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menjadi bukti konkret bahwa Indonesia terus melangkah menuju arah yang lebih baik dengan pendekatan pragmatis dalam mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Periode ini adalah masa yang tepat untuk menyambut kepemimpinan baru di Indonesia, serta memahami hal yang dapat dilakukan agar menghasilkan strategi ekonomi sesuai dengan pertumbuhan negara.
Pertama, persoalan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu dipahami secara tepat. Indonesia mencatat pertumbuhan yang stabil, setidaknya sebesar 5%, dengan hanya mengandalkan konsumsi rumah tangga.
Namun, Indonesia masih memiliki peluang untuk meningkatkan investasi yang lebih berkualitas dan bernilai tambah agar berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Indonesia juga bisa berfokus pada kebijakan fiskal yang menyasar sektor-sektor ekonomi dengan efek pengganda lebih tinggi.
Tak hanya itu, Indonesia juga punya kemampuan menyelaraskan kebijakan investasi asing langsung dengan sektor-sektor utama untuk meningkatkan output dan mencetak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
Kedua, dekade berikutnya akan sangat penting bagi Indonesia dalam menghadapi perubahan lanskap global yang disebabkan perubahan teknologi serta ketidakpastian geopolitik. Indonesia harus menata ulang fokus strategi dalam memanfaatkan demografi yang besar, serta mengadopsi teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas secara menyeluruh.
Ketiga, dalam rangka memulai kebijakan ekonomi baru dan melanjutkan kebijakan transformatif yang sudah sukses, Indonesia perlu mengarahkan pandangan hingga tahun 2045. Jalan yang dilalui Indonesia cukup terjal, karena negara ini harus tumbuh setidaknya 7%-8% secara konsisten agar mampu mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan keluar dari ancaman jebakan pendapatan kelas menengah.
Untuk menjalankan hal tersebut, persoalan-persoalan yang relevan seperti prioritas belanja ekonomi utama pada pemerintahan mendatang perlu dijawab secara menyeluruh.
UOB Indonesia yakin jika strategi kebijakan fiskal yang didorong pertumbuhan dipahami dengan benar, maka investor asing dipastikan akan masuk ke Indonesia. Mereka tidak hanya untuk mengejar dividen pertumbuhan bagi Indonesia, melainkan juga berpotensi meningkatkan investasi dalam negeri.
Ke depannya, upaya ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih cepat untuk mewujudkan ambisi menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia dengan status pendapatan tinggi.
Lantas, UOB Indonesia Economic Outlook 2025 akan membahas seluruh permasalahan penting tersebut. Adapun UOB Indonesia Economic Outlook 2025 mengangkat tema “Menyongsong Indonesia Hebat / Ushering A New Dawn for Remarkable Indonesia.
Acara ini akan berlangsung di Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempinski, pada Rabu, 25 September 2024 mendatang.
Tak ketinggalan, forum tahunan ini akan dihadiri oleh Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia; Burhanuddin Abdullah, Penasihat Presiden Terpilih; Enrico Tanuwidjaja, ASEAN Economist UOB; Tirta Nugraha Mursitama, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal, Kementerian Investasi/BKPM; R. Triwahyono, Kepala Grup Review dan Strategi Pengelolaan Moneter, Departemen Pengelolaan dan Aset Sekuritas, Bank Indonesia; dan Dradjad Hari Wibowo, Ekonom INDEF.
Dengan begitu, UOB Indonesia Economic Outlook 2025 diharapkan tidak hanya memberikan gambaran mengenai strategi perekonomian di bawah kepemimpinan yang baru, melainkan juga gagasan dan strategi yang mendukung agar perekonomian Indonesia mencapai tingkat dan kesejahteraan lebih tinggi dan lebih berkualitas.
UOB Indonesia Economic Outlook 2025 juga akan disiarkan secara langsung melalui akun YouTube UOB Indonesia dan CNBC Indonesia TV.