Permintaan China Menurun, Harga Minyak Anjlok

Foto: ist

Harga minyak mentah di pasar spot mengalami penurunan di tengah permintaan China yang lemah soal minyak serta potensi gencatan senjata Gaza.

Pada perdagangan hari ini, Selasa (20/6/2024) pukul 08:55 WIB, harga minyak brent turun tipis 0,07% ke posisi US$77,6 per barel. Begitu pula dengan harga minyak WTI yang melemah 0,49% ke posisi US$74 per barel dibandingkan perdagangan sebelumnya (19/8/2024).

Dikutip dari oilprice.com, pembicaraan gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung kemarin, yang dianggap sebagai “mungkin kesempatan terbaik, mungkin yang terakhir” untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, juga diperkirakan memberikan tekanan menurun pada harga minyak.

Selain itu, permintaan dari China tampaknya menjadi penggerak utama, dengan pembicaraan gencatan senjata Gaza yang bersifat sesekali biasanya menghasilkan sentimen yang sangat singkat dan berubah-ubah.

Data ekonomi China yang dirilis minggu lalu kini telah lebih sepenuhnya dipahami oleh pasar. Yang paling mengkhawatirkan adalah harga rumah yang turun lebih cepat daripada yang terjadi dalam sembilan tahun terakhir dan pemotongan tajam dalam tingkat pemrosesan kilang pada Juli. Yang terakhir ini khususnya disebabkan oleh permintaan bahan bakar yang lemah di China.

Sentimen dalam beberapa hari terakhir tampaknya adalah pengakuan bahwa ekonomi China tidak akan pulih secepat yang diperkirakan.

“Kami saat ini melihat tren jangka panjang dalam permintaan minyak global yang condong turun, dengan pemulihan ekonomi China yang jauh lebih lambat dari yang diperkirakan memberikan dorongan utama dalam hal ini,” kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates kepada Reuters pada Senin.

Begitu pula, Reuters mengutip Hiroyuki Kikukawa dari NS Trading yang mengatakan bahwa “kekhawatiran yang terus-menerus tentang permintaan yang lambat di China menyebabkan penjualan.”

Sementara itu, pasar akan menunggu petunjuk lebih lanjut apakah bank sentral AS (The Fed) mungkin akan melanjutkan dengan pemotongan suku bunga pada bulan September, yang pada gilirannya akan meningkatkan aktivitas ekonomi dan kemungkinan akan menyebabkan kenaikan harga minyak.

kera4d

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*