Presiden Joko Widodo bercerita momen uniknya saat mendapat keluhan dari masyarakat yang merasa tak nyaman untuk berobat di Rumah Sakit (RS) Kelas 3 pemerintah.
Saat meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RS Hasan Sadikin Bandung, Kamis (29/8/2024), Jokowi mengatakan, mendapat keluhan dari masyarakat bahwa RS kelas 3 pemerintah selalu gelap.
Namun, kini menurutnya tak akan lagi ada keluhan itu, sebab RS pemerintah, khususnya RS kelas 3 di daerah punya percontohan dengan terbangunnya Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RS Hasan Sadikin Bandung.
“Saya mendapat keluhan RS daerah kita itu apalagi kalau kelas 3 gelap, gelap. Ini enggak ada terang benderang semuanya di sini,” ucap Jokowi, Kamis.
Jokowi mengatakan, Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RS Hasan Sadikin sudah serasa hotel bintang 4 atau 5. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern dengan standar layanan tinggi. Maka, RS ini ia pastikan akan jadi contoh RS pemerintah ke depan.
“Ini serasa masuk hotel bintang empat atau lima. Saya tadi masuk tata ruangnya sangat bagus, furniturnya sangat bagus, dan yang paling penting seluruh peralatan RS digital modern, dan ini akan kita jadikan contoh standar kualitas rumah sakit beserta nanti manajemennya,” tegas Jokowi.
“Orang kita itu kalau sudah diberikan contoh ngopinya gampang tapi kalau belum ada contoh diomongin seperti apapun susah sulit. Jadi diajak ke sini enggak usah diomongin, tiru, tiru, copy, tiru, akan jadi. Dan ini akan menaikkan standar kualitas kita,” ungkapnya.
Pembangunan RSHS ini telah dilakukan sejak dua tahun lalu. Saat itu, RSHS telah melakukan peletakan batu pertama pada 17 November 2022.
Selain RSHS, Rumah Sakit yang bersama-sama meresmikan peletakan batu pertama saat itu ialah Gedung Pelayanan Ibu dan Anak diantaranya RSUP Prof. Ngurah Denpasar, RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, dan Pusat Kanker Dharmais DKI Jakarta. Pembiayaan pembangunan gedung ini dibiayai Islamic Development Bank (IsDB).
Gedung dalam 8 lantai plus satu basement dengan luas bangunan kurang lebih 32.000 m2 seharga Rp 383 miliar ini memiliki beberapa pusat pelayanan unggulan diantaranya bayi tabung (In Vitro Fertilization /Assisted Reproduction Technology), Layanan Sel Punca (Stem Cell ) Berbasis Penelitian, Regional Neonatal Intensive Care Unit (NICU Level IV ), dan Fetal Therapy.
Pelayanan lainnya yang disediakan di gedung ini adalah intensive care unit 52 TT, high care unit 80 TT, ruang rawat obgin, anak, bedah wanita dan anak 312 TT dan ruang isolasi 50 TT, sehingga total menjadi 494 TT.