Reaksi China soal Upaya Pembunuhan Baru Donald Trump

Presiden China, Xi Jinping. (Tingshu Wang/Pool Photo via AP)
Foto: Presiden China, Xi Jinping. (Tingshu Wang/Pool Photo via AP)

Percobaan pembunuhan yang dialami calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menjadi isu yang hangat diperbincangkan di China. Sejumlah pengguna media sosial telah memunculkan teori konspirasi dan ejekan terhadap lanskap politik AS.

Mengutip CNBC International, Selasa (17/9/2024), kehebohan dimulai saat Trump dilaporkan hampir dibunuh oleh seorang warga yang menyelinap di tempat golf pribadinya sambil memegang senjata AK-47. Meski memiliki senjata, pelaku berhasil diamankan dan Trump tidak mengalami cidera apapun.

Informasi ini kemudian masuk dan menjadi topik yang ramai di jagad digital China, Weibo. Mereka menunjukkan bagaimana Trump juga sebenarnya baru saja lolos dari percobaan pembunuhan terhadap dirinya sendiri di sebuah rapat umum kampanye pada tanggal 13 Juli lalu

“Lagi?” tulis banyak komentator bertanya di platform dengan lebih dari setengah miliar pengguna bulanan.

Weibo dengan cepat menjadi tempat tumbuhnya sejumlah teori konspirasi seputar keaslian insiden dan motif mereka yang terlibat, dengan pengguna menyinggung tindakan tersebut akan menguntungkan Trump dalam jajak pendapat. Teori konspirasi lainnya juga berkembang di platform tersebut, seperti menyalahkan kelompok agama.

Seorang profesor di Departemen Politik Internasional Universitas Fudan, Shen Yi, juga mengatakan pada akun Weibo-nya yang terverifikasi. “Jelas bukan berita baik bagi Demokrat, potensi keuntungan yang mungkin diperoleh Harris selama debat presiden akan menjadi nol,” tulisnya.

Selain isu-isu konspirasi, banyak unggahan di Weibo juga menyatakan bahwa insiden tersebut merupakan contoh bagaimana sistem politik Amerika tidak stabil. Bahkan, didominasi oleh ‘terorisme dan kekerasan’.

“Demokrasi Amerika? Tidak ada demokrasi yang bisa dibicarakan di negara yang presidennya dibunuh. Dapat diasumsikan bahwa pembunuhan terhadap para pembangkang hanyalah taktik yang umum,” kata seorang blogger dengan 1 juta pengikut dalam sebuah posting.

Kehebohan ini sendiri terjadi saat China telah mengembangkan salah satu operasi penyensoran internet yang paling ketat dan efektif di dunia. Di tengah maraknya gerakan #MeToo global, Negeri Tirai Bambu itu dengan cepat bergerak untuk menyensor konten terkait di internetnya.

Regulator internet telah mendenda Weibo sebesar 3 juta yuan (Rp 7,2 miliar) pada tahun 2021 atas tuduhan telah berulang kali mengizinkan informasi ilegal masuk ke situsnya.

Walau begitu, teori tentang mantan presiden AS tersebut masih ada di platform tersebut pada saat artikel ini diterbitkan. Meski, belum banyak fakta-fakta baru yang diungkapkan oleh otoritas AS.

Sementara itu, tiga pejabat senior penegak hukum mengatakan kepada NBC News bahwa tersangka penembakan, Ryan Wesley Routh, berada di bawah tahanan Dinas Rahasia. Rincian seputar Routh dan motifnya masih belum diungkapkan ke publik.

Di sisi lain, Trump sendiri telah mengirim email ke daftar penggalangan dananya terkait upaya pembunuhan ini. Calon Partai Republik itu menegaskan bahwa dirinya dalam kondisi yang aman dan tidak terkena cedera apapun.

“Suara tembakan di sekitar saya, tetapi sebelum rumor mulai menyebar tak terkendali, saya ingin Anda mendengar ini terlebih dahulu: SAYA AMAN DAN SEHAT! Tidak ada yang akan memperlambat saya. SAYA TIDAK AKAN PERNAH MENYERAH!,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*